Berikut Penyebab dan Solusi untuk mengatasinya :
1. Memasang atau mencabut hardware namun tidak melakukan setting di BIOS, misal memasang hardisk baru kemudian sobat tidak mengaktifkan auto detect pada BIOS, karena konfigurasi hardware yang terpasang tidak sesuai dengan setting di BIOS maka secara otomatis sobat akan diminta untuk menekan tombol F1.
Solusinya :
Setelah memasang atau mencabut hardware, periksa pengaturan BIOS apakah mendeteksi alat yang baru kita pasang atau baru kita lepas. Bila sobat tidak tahu bagian BIOS mana yang telah berubah, maka gunakan saja fitur untuk mengembalikan pengaturan pada posisi default.
Solusinya :
Setelah memasang atau mencabut hardware, periksa pengaturan BIOS apakah mendeteksi alat yang baru kita pasang atau baru kita lepas. Bila sobat tidak tahu bagian BIOS mana yang telah berubah, maka gunakan saja fitur untuk mengembalikan pengaturan pada posisi default.
2. Kesalahan setting urutan boot di BIOS misal pada BIOS di setting floppy disk pada first boot device, padahal floppy disk tidak terpasang.
Solusinya :
Masuk ke BIOS, dengan cara tekan Del atau F2 maka kita akan masuk pada menu BIOS
>Pilih tab/menu Standard CMOS Features
>Perhatikan tulisan Drive A [1.44M, 3.5in]
>Arahkan kursor pada tulisan [1.44M, 3.5in] lalu tekan Enter dan pilih None tekan Enter sekali lagi
>Setelah berubah menjadi Drive A [None], lalu tekan F10 pada keyboard untuk menyimpan settingan, tekan Y untuk konfirmasi Ya, kemudian tekan Enter.
3. Posisi jumper harddisk atau CD/DVD Rom yang tidak sesuai.
Solusinya :
Settinglah posisi jumper sehingga posisinya benar antara Master, Secondary, ataupun Slave sesuai dengan petunjuk yang biasanya tertera pada body harddisk atau CD/DVD Rom.
Solusinya :
Masuk ke BIOS, dengan cara tekan Del atau F2 maka kita akan masuk pada menu BIOS
>Pilih tab/menu Standard CMOS Features
>Perhatikan tulisan Drive A [1.44M, 3.5in]
>Arahkan kursor pada tulisan [1.44M, 3.5in] lalu tekan Enter dan pilih None tekan Enter sekali lagi
>Setelah berubah menjadi Drive A [None], lalu tekan F10 pada keyboard untuk menyimpan settingan, tekan Y untuk konfirmasi Ya, kemudian tekan Enter.
3. Posisi jumper harddisk atau CD/DVD Rom yang tidak sesuai.
Solusinya :
Settinglah posisi jumper sehingga posisinya benar antara Master, Secondary, ataupun Slave sesuai dengan petunjuk yang biasanya tertera pada body harddisk atau CD/DVD Rom.
4. Terjadi kerusakan pada hardisk atau bad sector.
Solusinya :
Periksa kondisi hardisk apakah ada kerusakan atau tidak, untuk cara cek kerusakan hardisk silakan klik di sini.
Solusinya :
Periksa kondisi hardisk apakah ada kerusakan atau tidak, untuk cara cek kerusakan hardisk silakan klik di sini.
5. Baterai CMOS pada Motherboard sudah habis sehingga tidak dapat menyimpan pengaturan pada BIOS.
Solusinya :
Ganti baterai CMOS di Motherboard.
Solusinya :
Ganti baterai CMOS di Motherboard.
6. Keyboard rusak atau kabel tidak terpasang dengan benar.
Solusinya :
Periksa keyboard beserta kabel dan konektornya, jika tidak berfungsi/rusak ganti keyboard.
Solusinya :
Periksa keyboard beserta kabel dan konektornya, jika tidak berfungsi/rusak ganti keyboard.